Jakarta – Universitas Nasional (UNAS) menyelenggarakan kegiatan “Penyamaan Persepsi Instrumen Unggul BAN-PT” pada Rabu, 2 Juli 2025. Bertempat di Ruang Seminar Menara UNAS, kegiatan ini menghadirkan narasumber Prof. H. Johni Najwan, S.H., M.H., Ph.D., dari Universitas Jambi selaku Dewan Eksekutif BAN-PT yang memberikan materi pembahasan secara mendalam mengenai instrumen akreditasi terbaru dari BAN-PT.
Forum digelar sebagai respons atas adanya instrumen baru dan urgensi untuk mendorong program studi yang telah berperingkat “Baik Sekali” agar dapat mencapai predikat “Unggul” melalui proses reakreditasi. Wakil Rektor, dekan fakultas, ketua program studi, hingga unit penjaminan mutu turut hadir, menandakan keseriusan universitas dalam menghadapi standar penilaian yang kian kompleks ini. Salah satu poin penting yang ditegaskan adalah keterkaitan erat antara proses akreditasi dengan validitas data di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), yang kini menjadi acuan utama bagi BAN-PT maupun Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).
Forum ini turut berfungsi sebagai media untuk mendiskusikan berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan. Salah satunya, Prof. Dr. Edi Sugiono, S.T., S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang menyampaikan kendala dalam proses akreditasi melalui LAMEMBA yang dinilai memiliki instrumen yang sangat sulit dan proses penetapan hasil yang memakan waktu lama setelah asesmen lapangan. Selain itu, dibahas pula evaluasi terhadap implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) seperti kasus magang satu tahun di Jepang bagi mahasiswa Sastra Jepang, yang direkomendasikan untuk dikaji ulang agar tidak mengganggu fokus studi mahasiswa.
Pemaparan dari narasumber diharapkan dapat memberikan panduan yang lebih jelas bagi program-program studi dalam mempersiapkan dokumen reakreditasi sesuai standar terbaru. Pertemuan ini tidak hanya berfungsi sebagai sosialisasi, tetapi juga sebagai platform untuk mengkalibrasi strategi universitas. Dengan pemahaman yang lebih mendalam terhadap instrumen baru dan kebijakan yang berlaku, seperti Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 yang membuat skripsi tidak lagi menjadi satu-satunya syarat kelulusan, Universitas Nasional berkomitmen untuk terus beradaptasi demi peningkatan mutu yang berkelanjutan.
