Jakarta – Dalam upaya mengakselerasi implementasi sistem penjaminan mutu dan kurikulum berstandar internasional, Universitas Nasional (UNAS) melaksanakan kegiatan studi banding akademik ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kunjungan yang berlangsung selama dua hari pada 8-9 Agustus 2025 ini diikuti oleh jajaran pimpinan UNAS, termasuk Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Dr. Erna Ermawati Chotim, M.Si., serta Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM), Dr. Muhani, S.E., M.Si.M.
Studi banding ini difokuskan untuk mempelajari secara mendalam praktik baik (best practices) yang telah diterapkan oleh ITS, yang dikenal memiliki Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang matang. Salah satu kerangka kerja utama yang didalami adalah siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) yang menjadi landasan ITS untuk menjamin mutu pendidikan secara berkelanjutan. Sistem ini didukung oleh empat pilar dokumen yang komprehensif, yaitu Kebijakan SPMI, Manual SPMI, Standar SPMI, dan Formulir SPMI.
Selama dua hari, delegasi UNAS mengikuti serangkaian sesi intensif yang mencakup berbagai aspek fundamental. Materi utama berpusat pada desain dan implementasi kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE), mulai dari konsep dasar, perancangan, hingga sistem informasi manajemennya. Selain itu, dibahas pula pengelolaan Mata Kuliah Bersama yang efisien di ITS, yang mengelompokkan mata kuliah wajib seperti MKWK (Mata Kuliah Wajib Kurikulum) dan Mata Kuliah Penciri ITS. Wawasan yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan menjadi referensi berharga bagi Badan Penjaminan Mutu (BPM) dan unit-unit terkait di UNAS dalam memperkuat kerangka SPMI. Adopsi praktik-praktik unggul dari ITS diyakini dapat mendorong UNAS untuk membangun sistem akademik yang lebih akuntabel, transparan, dan mampu menghasilkan lulusan yang kompetitif sesuai dengan standar nasional maupun internasional